Source: http://amronbadriza.blogspot.com/2012/10/cara-membuat-ucapan-selamat-datang-di.html#ixzz2DFRvcT00 cakra fisika: September 2012
Physich’s history

Sabtu, 29 September 2012

Sejarah fisika


ARCHIMEDES
(287-212 SM)
FISIKAWAN KONKRIT EMPIRIS


Riwayat Hidup:
­  Hidup tahun 27-212 SM
­  Lahir di Syracuse, putra ahli astronomiphidias
­  Belajar d kota iskadariamenekuni fisika dan matematika
­  Menghabiskan waktu mudana di mesir untuk mempelajari geometri eudud
­  Orang yang gila pengetahuan, diakui sebaa lmuwan berkarakter, eksprimentalis, sang penemu serta anak alam tulen
­  Mendapat juluka “Bapak Ilmu enegetahuan Alam Experimental”

I.             Pendahuluan
Archimedes ahir di kota syracusa sisilia sebelah selatan Italia. Ia murid Eucledes seorang ahli matematika, ayahnya bernama Phisias seorang ahli bibtabg, yang jeturunan bangsawan. Sejak kecil Archimedes mendapat kesempatan besar dalam mengembangkan ilmu pasti (matematika), karena waktu itu ilmu pasti sangat digemari leh masyarakat Syracusa.
Setelah mengenyam pendidikan di Syracusa, Archimedes mendapat kesempatan melanjutkan studinya di Alexandria, sebuah kota yang didirikan oleh Iskandar Zulkarnain. Pada saat itu kota Alexandria di bawah pemerintah suatu dinasti yang mementingkan ilmu pengetahuan dan kebudayaan. Di kota inilah Archimedes menjadi dewasa dengan ilmu pengetahuan, kemudian menjadi seorang ahli yang sangat tekenal dalam ilmu pasti dan fisika.
Pada tahun 212 SM Syracusa tidak dapat lagi mempertahankan diri dari serangan bangsa Romawi, setelah Syracusa diduduki oleh tentara Romawi maka Archimedes tidak luput darei malapetaka. Pada saat Archimedes sedang memikirkan  ada dihadapannya, maka datanglah tentara Romawi yang menikam dari belakang dengan menggunakan pedang. Dengan demikian seorang ahli matematika dan fisika terkenal yang bernama Archimedes mati secara drastic di tempat percobaan-prcobaan.
Archimedes mendapat julukan “Bapak Ilmu Pengetahuan Alam Eksperimental” Karen aberdasarkan penemuannya dari hasil eksperimenmyang dilakukannya. Di makalah ini akan dibicarakan salah satu hasil eksperimen Archimedes yang tertkenal dengan Hukum Archimedes. Diharapkan setelah mempelajari makalah ini pembaca memiliki kompetensi tentang hukum Archimedes

II.          Metode Ilmiah
Latar Belakang Percobaan
Raja Hieron II yang berkuasa di Syracusa merupakan raja yang sangat kaya dan sangat senang dengan perhiasan yang indah. Pada suatu hari raja Hieron II memerintahkan kepada seorang pandai emas untuk membuatkan sebuag mahkota yang ondah terbuat dari emas murni. Mahkota tersebut selesai di buat beberapa minggu kemudian dengan sangat indah.
Beberapa lama kemudian tersiar kabar bahwa pandai emas tersebut termasuk orang yang kurang jujur. Oleh karena itu raja mulai curiga akan kemurnian mahkotanya, walaupun berat mahkota tersebut sama dengan berat emas murni yang diberikan kepada pandai emas.
Karena Archimedes adalah seorang ahli matematika dan fisika yang sangat terkenal pada saati itum maka raja Hieron menyuruh Archimedes untuk membuktikan apakah mahkota raja terbuatd dari emas murni atau emas camouran.
Observasi
 Berhari-hari Archimedes berfikir, tetapi belum dapat menemukan suatu cara untuk membuktikannya. Ketika kepalanya terasa panas karena terlalu banyak berfikir, maka ia masuk ke dalam pemandian umum. Ia mandi dalam bak yang penuh air, sehingga air bak meluap dan tumpah ke lantai. Setela itu tanpa busana lari pulang ke rumahnya. Kepada istrinya ia berteriak :Eureka, Eureka” artinya “sudah kutemukan, sudah kutemukan”. Ia menemukan dasar dari hukum Archimedes yang menetapkan tentang “kehilangan berat suatu benda yang terendam dalam air”.

Perencanaan Percobaan,
Archimedes mempersiapkan dua baskom berisi penuh air yang berukuran sama, timbangan, emas murnih seberat mahkota raja,

Pengumpulan data,
 Setelah itu, Archimedes menimbang emas murni seberat mahkota raja. Emas murni itu kemudian dimasukkan ke dalam baskom yang berisi penuh air, dan air yang tumpah ditampung lalu ditimbang. Mahkota raja juga dimasukkan ke dalam baskom kedua yang penuh air dan besarnya sama dengan baskom pertama.


Menganalisis data,
Ternyata air yang tumpah dari baskom kedua lebih banyak daripada air yang tumpah dari baskom pertama.
Dan menarik kesimpulan.
Dari hasil percobaan tersebut Archimedes mengambil kesimpulan bahwa mahkota raja terbuat dari emas murni.

III.       Proses Ilmiah
Observasi
Archimedes mengamati adanya ari yang tumpah dari bejana, ketika bejana yang berisi air penuh dimasukkan suatu benda.

Menginterpretasi
Archimedes memperkirakan bahwa volume ai yan tumpah sama dengan volume benda yang dimasukkan e dalam air, juga berat benda akan berkurang jika diukur di dalam air dibandingkan dengan berat benda yang diukur di udara selisih berat benda disebut aya apung.
Gaya Apung = berat benda di udara – berat benda di dalam air